Model Pembelajaran Waldorf dalam Mengembangkan Kreativitas Anak: Implementasi di Sekolah Kulila Yogyakarta

Abstract

Artikel ini membahas penerapan model pembelajaran yang mengembangkan kreativitas anak usia dini. Model pembelajaran waldrof merupakan pendekatan yang holistik dan mengedepankan pengalaman langsung bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana penerapan kurikulum Waldorf, khususnya dalam aktivitas kelas yang berbasis seni, permainan, dan kerajinan yang dapat mendorong pengembangan kreativitas siswa di Kulila Jogja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Waldrof dapat memberikan ruang kepada anak usia dini untuk mengeksplorasi kreativitas melalui pengalaman langsung dalam praktik kegaiatan harian yang bersifat interaktif dan imajinatif. Proses pembelajaran berbasis seni, musik, drama, dan permainan yang menyatu dengan alam efektif dalam merangsang ide-ide kreatif dan kemampuan pemecahan masalah anak. Proses pembelajaran yang mengikuti ritme, tidak berburu-buru, berfokus pada pengamatan individu dan ketenangan dapat memberikan ruang bagi anak untuk berkembang dan mengenali potensi individu setiap anak. Dalam hal ini penerapan model pembelajaran Waldrof di Sekolah Kulila Jogja dapat menciptakan lingkungan pembelajaran berbasis alam yang mendukung perkembangan kreativitas anak, dalam aspek kognitif, sosial, fisik, spiritual dan jiwa anak secara keseluruhan. Penerapan model Waldrof yang holistik dan berfokus pada pengembangan anak usia dini secara keseluruhan dapat berkontribusi pada pembentukan karaktek, kemandirian, dan kepercayaan diri. Implikasi praktis dari penelitian ini, penerapan model pembelajaran waldrof dapat menjadi alternatif dalam pengembangan model pembelajaran anak usia dini maupun pada jenjang pendidikan yang lain.